Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa atau yang disingkat dengan Fortasi merupakan rangkaian kegiatan pada awal masa sekolah untuk menumbuhkan dan mengembangkan keberagamaan, minat, dan potensi pelajar. Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) telah menjadi program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sejak dekade 1990-an. Kegiatan Fortasi bertujuan untuk menyambut siswa baru serta membantu mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah Muhammadiyah. Fortasi berperan sebagai wadah bagi siswa untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat, bakat, serta potensi mereka dalam berbagai bidang.

Selain itu, Fortasi juga menanamkan jiwa sosial dan kreativitas pada diri siswa, mendorong mereka untuk berkontribusi positif bagi sekolah dan masyarakat. Melalui Fortasi, siswa baru tidak hanya diperkenalkan dengan berbagai aspek sekolah, seperti kurikulum, peraturan, dan fasilitas, tetapi juga dengan nilai-nilai keislaman dan ke-Muhammadiyahan yang menjadi landasan pendidikan di sekolah Muhammadiyah. Sebagai salah satu kegiatan pra-perkaderan IPM, Fortasi memegang peran krusial dalam proses kaderisasi organisasi. Di sinilah para siswa baru mengenal IPM sebagai organisasi otonom pelajar di Muhammadiyah, memahami visi dan misinya, serta diajak untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatannya. Fortasi menjadi momen awal bagi IPM untuk menanamkan semangat kolaborasi dan kekompakan antar siswa, mempersiapkan mereka menjadi kader-kader penerus organisasi.

Pada Fortasi tahun 2025 kali ini secara serentak telah diumumkan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan mengusung tema “Be Creative and Impactful”. Melalui tema ini harapannya forum fortasi sebagai wadah untuk para siswa baru dapat mengembangkan kreativitasnya dan dapat membuahkan ide atau gagasan berupa aksi yang memberi dampak terhadap lingkungan maupun sosial. Pelajar kreatif dan berdampak yang dimaksud adalah individu yang tidak hanya memiliki kemampuan untuk berpikir out of the box, tetapi juga menggunakan kreativitas mereka untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Sehingga nantinya pelajar dapat menciptakan proyek-proyek inovatif, kampanye sosial, atau solusi untuk masalah yang ada di lingkungan sekitar, tidak hanya fokus pada pencapaian pribadi, namun juga mempertimbangkan bagaimana karya tersebut dapat membawa dampak pada lingkungan di sekitar diri pelajar tersebut. Selaras dengan tema fortasi tahun ini, budaya pelajar di era madani pada Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur turut di manifestasikan sebagai risalah untuk membumikan pelajar beradab serta berkemajuan. Madani dimaknai sebagai perwujudan suatu peradaban yang memiliki kekuatan keimanan, moralitas, apresiatif dan peningkatan ilmu pengetahuan yang berkeadaban. Sehingga besar harapannya 2 untuk seluruh pelajar muhammadiyah Jawa Timur nantinya akan tercetak cebagai agen-agen pencetus terobosan dan inovasi terbaru.