
Pare – Gunung Kelud bukan hanya dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur, tetapi juga menyimpan kisah legenda yang turun-temurun diceritakan masyarakat. Legenda tersebut berkisah tentang asmara Lembu Suro dengan Dewi Kilisuci yang akhirnya melahirkan sumpah dan meletusnya Gunung Kelud. Cerita rakyat ini sarat akan pesan moral, terutama tentang cinta yang tulus, pengorbanan, serta akibat dari keserakahan dan ambisi.
Untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal, SMP Muhammadiyah 1 Pare akan menggelar sebuah pertunjukan seni bertema Legenda Gunung Kelud. Pertunjukan ini melibatkan siswa-siswi dari ekstrakurikuler seni tari dan drama yang berkolaborasi dalam satu panggung.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Pare menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan upaya pendidikan karakter. “Kami ingin anak-anak belajar dari kearifan lokal. Legenda Gunung Kelud mengajarkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan manusia harus hidup dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Pertunjukan Legenda Gunung Kelud akan dikemas dalam bentuk drama musikal yang memadukan tari tradisional, musik gamelan, serta dialog yang diperankan para siswa. Dengan demikian, penonton tidak hanya disuguhkan hiburan, tetapi juga diajak memahami makna yang terkandung dalam cerita tersebut.
Selain itu, acara ini diharapkan menjadi wadah untuk mengembangkan bakat seni siswa, menumbuhkan rasa percaya diri, serta melatih kekompakan dalam sebuah karya bersama. Lebih jauh lagi, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sekolah tidak hanya fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga turut menjaga warisan budaya bangsa.
Dengan mengangkat Legenda Gunung Kelud ke atas panggung, SMP Muhammadiyah 1 Pare menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai budaya sekaligus menyampaikan pesan moral bagi generasi muda: bahwa menjaga kearifan lokal adalah bagian penting dalam membangun jati diri bangsa.