Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Muhammadiyah yang genap berusia 113 tahun. Sebuah perjalanan panjang yang tidak hanya menorehkan sejarah, tetapi juga menegaskan jati diri sebagai gerakan Islam yang berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” bukan sekadar slogan seremonial, melainkan refleksi mendalam atas panggilan zaman yang menuntut keberanian berpikir dan keteguhan beramal.

Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah memosisikan diri sebagai pelopor perubahan sosial melalui pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Langkah ini menunjukkan bahwa kesejahteraan bukan hanya urusan ekonomi, tetapi juga persoalan nilai, moral, dan kecerdasan. Dalam pandangan Muhammadiyah, kemajuan bangsa harus ditopang oleh manusia yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa sosial.

Kini, tantangan yang dihadapi bangsa jauh lebih kompleks. Era digital, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial menjadi realitas yang harus dihadapi dengan strategi baru. Namun, semangat ijtihad dan amal shalih yang diwariskan oleh para pendiri Muhammadiyah tetap relevan. Di sinilah pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai keilmuan dan keikhlasan dalam bekerja untuk umat.

Kesejahteraan bangsa tidak akan pernah lahir dari sistem yang hanya menekankan kemakmuran individu. Ia tumbuh dari kesadaran kolektif — bahwa setiap ilmu yang diamalkan, setiap tenaga yang dikerahkan, dan setiap langkah yang diambil harus bernilai manfaat bagi sesama. Muhammadiyah, melalui amal usaha dan kader-kadernya, terus membuktikan bahwa dakwah bukan hanya di mimbar, tetapi juga di ruang kelas, rumah sakit, dan masyarakat yang membutuhkan sentuhan kemanusiaan.

Di usia ke-113 ini, semangat itu perlu terus dihidupkan oleh generasi muda Muhammadiyah. Mereka bukan sekadar pewaris sejarah, tetapi penulis bab baru peradaban bangsa. Dengan berpikir jernih, bekerja ikhlas, dan berkolaborasi lintas bidang, mereka dapat menjadi jembatan antara nilai Islam dan tantangan modernitas.

Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa kesejahteraan sejati adalah perpaduan antara nalar dan nurani, antara ilmu dan iman. Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah — semoga langkah-langkah kecil yang kita lakukan hari ini menjadi bagian dari perjuangan besar memajukan kesejahteraan bangsa.